BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari
jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri
Wahyulis, 2010). Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis
data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul.Data yang sudah
terkumpul namun belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan.
Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Data yang yang dapat
dikumpulkan banyak sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan,
biografi, artikel, dan sebagainya.
Pengumpulan data merupakan hal yang
sangat penting dan harus dilakukan dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangkai mencapai tujuan
penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis, hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih
perlu di uji secara empiris, dan maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.
Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam
hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel
tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan
hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif oleh karena
itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting karena dengan
analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna
untuk masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan oleh
peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih
dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).
Walaupun begitu penting dalam dunia
pendidikan, analisis data merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan
dan pemahaman tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Nasution (dalam
Sugiyono, 2010: 88) “melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan
kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang
tinggi.tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis,
sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok
dengan sifat penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh
peneliti yang berbeda”. Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis
data memang memerlukan kemampuan khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua
orang dapat melakukan penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat
pemahaman dan kemampuan intelegensi yang dimilikinya.
Melihat kondisi ini, selaku mahasiswa yang nantinya akan
bermuara pada kegiatan penelitian yang akan dilakukan, tentu menjadi hal yang
penting dalam memahami konsep analisis data. Konsep ini dapat dijadikan pedoman
dalam melakukan penelitian dalam pendididkan. Menyimak lebih dalam
mengenai hal yang dipaparkan diatas, penulis bermaksud memberikan sebuah
gagasan berupa pembuatan karya tulis (makalah) yang berjudul “Analisis Data”. Karya tulis ini diharapkan mampu
memeberikan tambahan informasi kepada pembaca khususnya mahasiswa Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar mengenai pengertian,analisis
data, bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis
untuk dilakukan
implementasi dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.
B. Rumusan
Masalah
Adapun tumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1.
Apakah yang dimaksud dengan analisis data?
2. Apa sajakah
jenis-jenis analisis data ?
3.
Bagaimanakah teknik analisis
data?
4.
Bagaimanakah langkah-langkah analisis data?
5.
Bagaimanakah penginterprentasi
data hasil analisis?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan
makalah ini antara lain adalah:
1.
Mendeskripsikan pengertian analisis data.
2.
Mendeskripsikan apa saja jenis-jenis
analisis data
3.
Mendeskripsikan teknik analisis
data.
4.
Mendeskripsikan lagkah-langkah
analisis data.
5.
Mendeskripsikan penginterprentasi
data hasil analisis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Analisis Data
Menurut kamus Bahasa Indonesia (Suharto dan Iryanto, 1996), analisa yaitu
uraian, kupasan dan data yaitu fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum
dianalisis, seperti angka, nama dan sebagainya. Data merupakan kumpulan dari
nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu
populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini
diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan
demikian, diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya
untuk mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki.
Sedangkan Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan
bahwa “Data analysis is critical to the qualitative research process. It is
to recognition, study, and understanding of interrelationshp and concept in
your data that hypotheses and assertions can be developed and evaluated” Analisis
data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif data sehingga hipotesis dapat
dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89)
menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian
secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar
bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan.
Selanjutnya Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa analisis data dapat diartiakan sebagai suatu bentuk pola pikir
untuk melaksanakan, mengolah data dengan tujuan menjadikan data tersebut
sebagai suatu informasi. sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat
dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan salah satu langkah penting
dalam rangka memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data
akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Data yang belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam
kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan
ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam
penelitian. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang
keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat
digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan data
bermuatan kuantitatif.
B.
Jenis-Jenis Analisis Data
Pada dasarnya penelitian
dilakukan untuk
mendapatkan data. Data yang didapatkan peneliti beragam. Data dapat digolongkan ke dalam dua jenis yaitu data
bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif.
Data kualitatif merupakan data yang
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto
(Sugiyono, 2011: 7). Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data
lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan
lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf
yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi
partisipan, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan.
Sedangkan
data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data bermuatan kuantitatif
adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan
ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah
angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap
angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil
pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes
prestasi belajar, skor skala motivasi, skor
pertimbangan, dan semacamnya.
Selanjutnya data kualitatif dibedakan
atas data kualitatif emperis dan data kualitatif bermakna. Dimana data
kualitatif emperis merupakan data sebagaimana adanya (tidak diberi makna) dan
data kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta yang tampak. Selanjutnya
yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit dan data kontinum. Data
diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu sama lain
terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum merupakan
data kualitatif yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam satu
garis. Kemudian data kontinum dijabarkan kembali menjadi data ordinal, interval
dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif yang berbentuk
peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data kualitatif kontinum
yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut. Dan data ratio
merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol
absolut/mutlak.
C. Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data ada dua, yaitu
teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Bagi data yang
bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang digunakan
adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296).
Untuk analisis data kuantitatif dalam penggunaan statistik deskriptif dapat
disesuaikan dengan ruang lingkup yang hendak dicapai. Apakah mengharuskan data
untuk memiliki normalitas, homogenitas atau syarat lainnya. Teknik analisis
data kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Dalam teknik analisis data menggunakan
statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu
statistik deskriptif dan inferensial.
a.
Deskriptif
Ø
Mengukur tedensi sentral
·
Mean
·
Median
·
Modus
Ø
Mengukur variabilitas
·
Quartil
·
Desil
·
Persentil
·
Standar deviasi
·
Varian
Ø
Penyajian data
·
Tabel, Diagram, Grafik
b. Inferensial
Ø
Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik
inferensial yang digunakan untuk menganalisis data-data yang memiliki sebaran
normal saja. Diartikan pula ilmu statistik yang berhubungan dengan
inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi, jenis data interval atau rasio, distribusi
data normal atau mendekati normal (Asep, tt). Statistik parametrik tidak
dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang akan dianalisis
tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin di analisis
harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud adalah data
ubah mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan mengubah
data ke dalam bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik (membagi,
menambah, atau mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala data dari
nominal menjadi interval. Spesifikasi ini disebabkan karena metode statistik
parametrik memiliki tingkat akurasi ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan
statistik non parametrik (akan dijelaskan selanjutnya). Untuk itulah penyajian
data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk mendapatkan analisis data yang
akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas, Homogenitas, Uji T,
dan Anava.
Ø
Non-parametrik
Statistik
nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik
nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik
nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau
tidak. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada
data nominal atau ordinal. Keunggulan dari statistik nonparametrik
yaitu, tidak membutuhkan asumsi normalitas, secara umum
metode statistik non-parametrik lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah
dimengerti jika dibandingkan dengan statistik parametrik karena
ststistika non-parametrik tidak membutuhkan perhitungan matematik yang rumit
seperti halnya statistik parametrik; statistik non-parametrik dapat digantikan
data numerik (nominal) dengan jenjang (ordinal), kadang-kadang
pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang secara
formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data
kualitatif, pengujian hipotesis pada statistik
non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang nyata. Walaupun
pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi,
tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal. Contoh statistik
nonparametrik yaitu Kolerasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation)
dan Chi Square.
Berbeda halnya dengan analisis data
kualitatif. Menurut Sugiyono (2010) analisis data
dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
a. Analisis
Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data
sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil
studi pendahuluan yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki
dan selama di lapangan.
b.
Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di
Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneiti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu
sihingga dipeoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (dalam,
Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu
data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan Conclusion
Drawing / Verification.
c.
Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data
berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting,
dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki
setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti
akan memfokuskan pada murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan
mengkatagorikan pada aspek gaya belajar, perilaku social, interalsi dengan
keluarga dan lingkungan.
d.
Data Display (penyajian data)
Data display
berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami
apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
e.
Conclusion Drawing / Verification
Langkah
terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan.
Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum jelas menjadi
jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif dan hipotesis / teori.
D.
Langkah-langkah Teknik Analisis data
Menurut Sukardi (2003), ada beberapa
langkah yang perlu dilalui agar proses analisis menjadi lebih terarah, yakni
skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji statistika.
a. Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada
setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrumen yang telah disebarkan.
Setiap item pertanyaan yang dimunculkan pada instrumen
dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan
aternatif jawaban yang diberikan masih berupa kualitatif, maka pada
tahap ini harus dikuantifikasikan. Pada tahap ini peneliti memberikan nilai
atau bobot pada setiap alternatif jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
Ø Selalu :
3
Ø Belum
tentu : 2
Ø Tidak :
1
b. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya
ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor
secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh. Apabila
analisis data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom
yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan
dapat menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan,
tergantung pada tujuan analisis data yang hendak dicapai.
c. Mendeskripsikan
data
Mendeskripsikan data adalah
menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden,
sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau seseorang yang tertarik dengan
hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering
digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada
dengan menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara
deskriptif dapat mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan
lebih mudah dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif antara lain mean,
median, modus, quartil, desil, persentil, standar deviasi, dan varian.
d. Melakukan
uji statistika
Uji statistika atau analisis
inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan
rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain
yang diambil. Penggunaan
rumus atau aturan-aturan tersebut hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan
tujuan atau hasil penelitian yang ingin peneliti capai.
Setelah data diperoleh dari lapangan
dan disajikan sedemikian rupa, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam
melakukan analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yang setiap tahap saling
berkaitan satu sama lain. Tahap analisis data dalam tahapan pekerjaan analisis
adalah proses mengidentifikasi elemen demi elemen kebutuhan data suatu fungsi.
Elemen-elemen data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi sebuah
record dan suatu struktur data dibuat untuk menunjukkan ketergantungan data. Proses
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan,
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut
banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah berikutnya
adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan
pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.
Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu
kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu
dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan
pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap
penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan
menggunakan beberapa metode tertentu.
Sehubungan
dengan uraian tentang proses analisis dan penafsiran
data di atas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok persoalan sebagai berikut:
Pemerosotan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksaan keabsahan data, kemudian
diakhiri dengan penafsiran data. Dalam melakukan proses/olah data dengan
melakukan analisis data memfokuskan kepada 2 aspek, yaitu data yang saat ini
digunakan dan data yang akan atau mungkin dibutuhkan pada masa mendatang.
a. Pemerosotan Data
1) Tipelogi satuan
Satuan atau unit adalah satuan suatu
latar sosial. Pada dasarnya satuan ini merupakan alat untuk menghaluskan
pencatatan data. Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Lexy (2002), satuan
kehidupan sosial merupakan kebulatan di mana seseorang mengajukan pertanyaan.
Linciln dan Guba (1985) menamakan satuan itu sebagai satuan informasi yang
berfungsi untuk menentukan atau mendefinisikan kategori. Sehubungan dengan
itu, Patton, (1987) membedakan dua jenis tipe satuan yaitu (1) tipe asli dan
(2) tipe hasil konstruk analisis. Patton menyatakan bahwa tipe asli inilah yang
menggunakan prespektif emik dan antropologi. Hal ini didasarkan atas asumsi
bahwa prilaku sosial dan kebudayaan hendaknya dipelajari dari segi pandangan
dari dalam dan definisi prilaku manusia. Jadi, konseptualisasi satuan hendaknya
ditemukan dengan menganalisis proses kognitif orang-orang yang diteliti, bukan
dari segi entosentrisme peneliti. Pendekatan ini menuntut adanya analisis
kategori verbal yang digunakan oleh subjek untuk merinci kompleksitas kenyataan
ke dalam bagian-bagian. Patton, menyatakn bahwa secara fundamental maksud
penggunaan bahasa itu penting untuk memberikan ”nama” sehingga membedakan
dengan yang lain dengan ”nama” yang lain pula. Setelah ”label” tersebut
ditemukan dari apa yang dikatakan oleh subjek, tahap berikutnya ialah berusaha
menemukan ciri atau karakteristik yang membedakan sesuatu dengan sesuatu yang
lain.Untuk itu, tipelogi asli ini merupakan kunci bagi peneliti untuk
memberikan nama sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan
dihayati oleh para subjek dan dihendaki oleh latar peneliti.
2) Penyusunan satuan
Langkah pertama dalam pemerosotan
satuan ialah analisis hendaknya membaca dan mempelajari secara teliti seluruh
jenis data yang sudah terkumpul. Setelah itu, usahakan agar satuan-satuan itu
diidentifikasi. Peneliti memasukan ke dalam kartu indeks. Penyusunan satuan dan
pemasukan ke dalam kartu indeks hendaknya dapat dipahami oleh orang lain. Pada
tahap ini analisis hendaknya jangan dulu membuang satuan yang ada walaupun
mungkin dianggap tidak relevan.
3) Kategorisasi
a) Fungsi dan prinsip kategorisasi
Kategorisasi berarti penyusunan
kategori. Kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat
tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria
tertentu. Selanjutnya Linclon dan Guba menguraikan kategorisasi adalah (1)
mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat kedalam bagian-bagian isi yang
secara jelas berkaitan, (2) merumuskan aturan yang menguraikan kawasan kategori
dan yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan inklusi setiap kartu pada
kategori dan juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data, dan (3)
menjaga agar setiap kategori yang telah disusun satu dengan yang lain megikuti
prinsip taat asas.
b)
Langkah-langkah
kategorisasi
Metode yang digunakan dalam
kategorisasi didasarkan atas metode analisis komparatif yang langkah-langkahnya
dijabarkan atas sepuluh langka, yang mana langkah yang terakhir adalah analisis
harus menelah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai ada yang
terlupakan. Setelah selesai di analisis, sebelum menafsirkan penulis wajib
mengadakan pemeriksaan terhadap keabsahan datanya, pemeriksaan itu dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data.
b. Keabsahan data
Untuk menghindari kesalahan atau
kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan keabsahan
data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan
(crebility) dengan teknik trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman
sejawat (Moleong, 2004). Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan
data yang didasarkan pada sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau
sebagai pembanding terhadap data yang telah ada (Moleong,200). Trigulasi yang digunakan
adalah trigulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data hasil obserfasi, hasil
pekerjaan siswa dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada
penerapan metode bantuan alat pada efektif membaca. Ketekunan pengamatan
dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang diteliti, rinci dan terus
menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang diikuti dengan kegiatan
wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan teman sejawat/kolega dilakukan
dalam bentuk diskusi mengenai proses dan hasil penelitian dengan harapan untuk
memperoleh masukan baik dari segi metodelogi maupun pelaksanaan tindakan. Untuk
menganalisis data kita dapat memperoleh dari:
1.
Analisis Event
Suatu event data adalah sesuatu yang
terjadi dalam lingkungan bisnis yang dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui
tentang dan mana yang harus dicatat dalam catatan perusahaan, yaitu arsip
(file) perusahaan. Suatu event dapat secara ekstrenal atau internal dihasilkan dan
mungkin terjadi melalui beberapa tindakan yang diambil atau sebagai hanya hasil
dari bagian waktu. Keberadaan
event data dicatat dengan berbagai cara. Analisis event data menentukan apakah
informasi harus disimpan apa adanya sehingga event dapat dipanggil kembali atau
ditindaklanjuti. Harus juga menetukan bagaimana event tersebut dapat diketahui
oleh perusahaan, sehingga dapat memicu kesadaran perusahaan atas event
tersebut.
2.
Analisis Transaksi
Analisis transaksi berpasangan dengan
analisis event data. Analisis transaksi melihat pembawa data yang menggerakan
data dan informasi di dalam perusahaan. Beberapa transaksi dapat dihasilkan
oleh eksternal, dan sebagian lagi oleh internal.
3.
Analisis Dokumen dan Formulir
Analisis dokumen dan formulir adalah
bagian dari analisis event dan transaksi, dengan melihat ke dalam formulir dan
dokumen yang membawa data perusahaan. Tujuannya adalah untuk menentukan seluruh
asal data dan apakah perusahaan menyimpan dan menggunakan data dari
formulir-formulir dan dokumen-dokumen dengan cara yang paling efisien. Analisis
dokumen dan formulir juga melihat apakah formulir dan dokumen dirancang dengan
baik, sehingga data dapat diidentifikasi
secara benar, apakah cukup ruang dalam formulir untuk
data yang harus dituliskan, apakah data
dikelompokkan dalam formulir dengan benar,
apakah cukup
salinan formulir, bagaimana, kapan, dan di mana diisinya?
Apakah formulir disimpan dalam jangka waktu yang memadai, apakah diisi dan
diindeks dengan benar , dan apakah formulir-formulir tersebut dapat diperoleh
kembali dalam tenggang waktu yang masuk akal?
4.
Analisis Laporan
Analisis laporan mengkonsentrasikan
kepada luaran (output) dari hasil pemrosesan data, dengan mengabaikan apakah
pemrosesan/pembuatan laporan tersebut manual atau diotomasi. Laporan memberikan
pengguna dengan informasi yang menutupi kepentingan kepada kegiatannya.
Analis harus menentukan apakah seluruh
laporan yang diterima oleh pengguna diperlukan dan apakah laporan-laporan
tersebut akurat, tepat waktu (timely), dan lengkap. Isi laporan dan dokumentasi
harus dianalisis untuk menentukan apakah pemahaman pengguna laporan dengan isi
laporan sesuai dengan laporan yang sebenarnya ada. Analis harus juga menentukan
apakah pengguna menerima report dengan cukup detail atau sangat detail, dan
apakah sudah cukup akurat atau lengkap secara keseluruhannya.
Analisis Data Kualitatif
Menurut Miles (1992) dalam http://aflahchintya23.wordpress.com/ analisis data kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi.
a. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data ”kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, setelah
peneliti di lapangan, sampai laporan tersusun. Reduksi data merupakan bagian
dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data
sehingga kesimpulan final dapat diambil dan diverifikasi. Data kualitatif dapat
disederhanakan dan ditransformasi dengan berbagai cara, seleksi, ringkasan, penggolongan, dan bahkan ke dalam angka-angka.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua
dalam kegiatan analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di
lapangan dimasukkan ke dalam suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi
berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
c.
Verifikasi dan
Kesimpulan
Begitu matriks terisi, maka kesimpulan
awal dapat dilakukan. Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah
sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, prinsip pokok teknik analisanya
ialah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang
sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Prosedur analisa data
kualitatif dibagi dalam 5 langkah, yaitu:
1) Mengorganisasi
data
Cara ini dilakukan dengan membaca berulangkali data yang
ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan
membuang data yang tidak sesuai
2) Membuat kategori, menentukan tema dan pola
Langkah kedua
ialah menentukan kategori yang merupakan proses cukup rumit karena peneliti
harus mampu mengelompokkan data yang ada ke dalam suatu kategori dengan tema
masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat secara jelas.
3)
Menguji
hipotesa yang muncul denagan menggunakan
data yang ada
Setelah proses
pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya
suatu hipotesa dan mengujinya dengan menggunakan data yang tersedia.
4) Mencari eksplanasi alternatif data
Proses berikutnya ialah peneliti memberikan keterangan
yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan data
tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data
tersebut.
5)
Menulis laporan
Penulisan
laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak terpisahkan. Dalam
laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa, dan kalimat serta
pengertian secara tepat yang akan digunakan untuk mendeskripsikan data dan
hasil analisanya.
Menurut Sanapiah (1990) dalam Bungin (2006), model
lainnya untuk melakukan analisa data kualitatif ialah dengan menggunakan:
a. Analisa domain
Analisa domain
berguna untuk mencari dan memperoleh gambaran umum atau pengertian yang
bersifat secara menyeluruh. Hasil yang diharapkan ialah pengertian di tingkat
permukaan mengenai doamain tertentu atau kategori-kategori konseptual. Contoh:
domain dalam dunia seni mencakup: seni lukis, seni tari, seni ukir dan desain
komunikasi visual.
b. Analisa taksonomi
Analisa
taksonomi didasarkan pada fokus terhadap salah satu domain (struktur internal
domain) dan pengumpulan hal-hal /elemen yang sama.
c. Analisa komponensial
Analisa
komponensial menekankan pada kontras antar elemen dalam suatu domain; hanya
karakteristik-karakteristik yang berbeda saja yang dicari.
d. Analisa tema kultural
Cara melakukan
analisa tema kultural ialah dengan mencari benang merah yang ada yang dikaitkan
dengan nilai-nilai, orientasi nilai, nilai dasar/utama, premis, etos, pandangan
dunia dan orientasi kognitif. Analisa berpangkal pada pandangan bahwa segala
sesuatu yang kita teliti pada dasarnya merupakan sesuatu yang utuh
(keseluruhan), tidak terpecah-pecah; oleh karena itu peneliti dalammenganalisa
data sebaiknya menggunakan pendekatan yang utuh (holistic approach).
e. Analisa komparasi konstan (Grounded Theory
Research).
Cara melakukan analisa komparasi
konstan adalah sebagai berikut:
a.
Mengumpulkan data untuk menyusun/menemukan suatu teori
baru.
b.
Berkonsentrasi pada deskripsi yang rinci mengenai sifat
atau ciri dari data yang dikumpulkan untuk menghasilkan pernyataan teoritis
secara umun.
c.
Membuat hipotesa jalinan hubungan antara gejala yang ada,
kemudian mengujinya dengan bagian data yang lain.
d.
Didasarkan dari akumulasi data yang telah dihipotesakan,
peneliti mengembangkan suatu teori baru.
Analisis Data Kuantitatif
Secara sederhana, pendekatan kualitatif
mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan
kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang didasarkan pada
model matematika yang dibuat. Jika Anda meramalkan cuaca mendasarkan pada
pengalaman, maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun jika,
ramalan didasarkan pada model matematika, maka pendekatan yang digunakan adalah
kuantitatif. Keputusan penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk adalah
contoh lain pendekatan kuantitatif, sedang jika didasarkan pada hasil wawancara
untuk mengetahui kepribadian dan motivasi maka pendekatan yang dilakukan adalah
kualitatif.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Untuk kasus yang lebih kompleks tentu saja dibutuhkan
model matematika yang lebih rumit. Telah banyak model analisis kuantitatif yang
dikembangkan dalam pengambilan keputusan.
Ø Proses Analisis
Kuantitatif
Secara umum, semua metode kuantitatif akan
mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan.
E. Interprentasi Data Hasil Analisis
Penafsiran atau interpretasi tidak lain
dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran
data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan
aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian dari analisis.
Interpretasi data perlu dilakukan untuk memberikan arti mengenai hasil dari
analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam,
Wahyulis 2010) ada beberapa pengertian penafsiran data adalah sebagai berikut.
a.
Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti
yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan
penjelasan tang terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan keseimbangan suatu
penelitian, dalam pengertian menghubungkan hasil suatu penelitan dengan
penemuan penelitian lainnya, Untuk membuat atau menghasilkan suatu konsep yang
bersifat menerangkan atau menjelaskan.
b.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya
dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu
peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh
peneliti terhadap data.
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan beberapa teknik menginterpretasikan hasil
analisis data kualitatif adalah sebgai berikut.
a.
Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil
analisis mungkin masih miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa
pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan
dengan hubungan atau perbedaan antara hasil analisis, penyebab, aplikasi dan
implikasi dari hasil analisis.
b.
Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian
tindakan sangat erat kaitanya dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis
bisa dihubungkan dengan
pengalaman-pengalaman pribadi peneliti yang cukup kaya.
c.
Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami
kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada
teman yang seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
d.
Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor
eksternal yang mempunyai kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman,
atau kalau mungkin ahli adalah literature. Apakah makna dari temuan penelitian
menurut pandangan para ahli, para peneliti dalam berbagai literature.
e.
Kembalikan pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan
hasil dari analisis data adalah hubungkan atau tinjaulah dari teori yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Analisis data
merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dalam rangka analisis dan interpretasi
data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar,
keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan
kualitatif dan data bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data ada dua, yaitu
teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif yaitu
teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik
deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris
dan non parametris. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum
penelitian, selama penelitian, dan sesudah penelitian yang meliputi analisis
sebelum di lapangan, teknik analisis selama di lapangan model Miles dan
Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.
Secara garis besar, analisis data meliputi 4 langkah
yaitu : Persiapan (scoring),
tabulasi, mendesktripsikan
datadan melakukan uji statistika. Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam
proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti
sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti
terhadap data.
B.
Saran
Saya menyadari
banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Saya tetap berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi pembaca.Saya juga menerima saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
_______.
10 pengertian dan tujuan penelitian menurut para ahli. Diakses pada 21 Agustus
di www.gurupendidikan.com
Kasmadi & Sunairah.
2013. Panduan modern penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Kurnia,
Akhmad. 2010.
Penelitian eksperimen. Diakses pada 24
Agustus 2015. http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/10/penelitian-eksperimen.html
Setyosari,
P. 2010. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono.
2013. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. bandung: Alfabeta
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
mohon copy file...
BalasHapusMohon copy file, semmoga menjadi pahala tersendiri
BalasHapusContoh Judul PTK